Sebaran Wangi Kesturi bercerita tentang hidup Mirah sebagai seorang 'ledek' yang tak lebih dari lenggokan tubuh. Tariannya serta parasnya yang ayu membuat setiap laki-laki ingin mendapatkan lemparan sampurnya untuk menari bersama dalam irama Gambyong. Hingga ketika suatu saat Mirah memilih untuk mencari sisi hidup yang lain, ia justru diisyukan terkena pelet Parmin, muadzin bersuara cempreng. Apa sesungguhnya yang terjadi? Itulah satu dari 13 cerpen dalam buku Sebaran Wangi Kesturi, yang sarat dengan kisah-kisah tentang pilihan latar belakang budaya yang kental. Lewat karya-karya cerpen yang khas Muttaqwiati, penulis asal Ngawi ini mengajak pembacanya untuk merenungi makna-makna kehidupan.